Posts

Showing posts from May, 2020

Manusia Dari Dulu Emang Rasis Tapi Kita Bisa Berubah.

Dua hari ini kota Minneapolis rusuh. Sebabnya dua hari yang lalu seroang warga kulit hitam mati tercekik. Lehernya diinjak seorang polisi kulit putih. Kasus yang viral videonya ini memicu kemarahan banyak warga Minneapolis sehingga kota menjadi chaos. Rasisme atau lebih tepatnya perlakukan buruk terhadap identitas yang berbeda sebenarnya sudah berlangsung sangat lama. Homo sapiens ketika muncul pertama kali, bukan satu satunya genus homo yang menguasai dunia. Paling tidak ada 9 spesies homo lain yang hidup di muka bumi. Dari Erectus sampai manusia Gua rusa merah.  Teori paling kuat saat ini menyatakan bahwa manusia manusia lain tersebut punah dibantai atau bahasa halusnya kalah bersaing dengan manusia.  Memastikan bahwa dari dulu memang manusia berlaku buruk terhadap identitas selain dirinya. Sampai sekarang, belum ditemukan lagi spesies manusia selain sapiens yang masih hidup.  Manusia memang cenderung melindungi atau mempemperjuangkan identitasnya. Dari bukti diatas, ha...

Yang menyenangkan dari Twitter.

Setahun terakhir, saya lebih sering bermain Twitter daripada sosial media lain. Ini alasannya. Yang pertama, Twitter basisnya adalah tulisan. Menjadikan Twitter lebih cenderung tidak digunakan untuk pamer, sehingga baik untuk kesehatan mental. Jujur aja aku emang insecure ngeiat postingan postingan orang orang di Instagram 😅. Yang kedua. Buat saya yang memang suka diskusi. Diskursus yang terjadi di Twitter lebih adil. Ini karena formatnya yang saya pikir lebih demokratis. Jika di Facebook atau Instagram sebuah komentar di sebuah lapak akan mudah di atur oleh si pemilik lapak, memungkinkan pemilik postingan menghapus atau menutup kolom komentar di postingannya. Yang ketiga Twitter lebih memunculkan orang orang apa adanya. Saya punya teman yang dipanggil si bego ketika kuliah. Di Twitter, dia berdebat dengan epidemiolog dengan argumen yang solid. Sesuatu yang sepertinya sulit terjadi di dunia nyata. Okay, itu alasan aku sekarang lebih sering main di Twitter. Aku pikir ini tergantung pre...

Siapa yang Paling Diuntungkan karena Pandemi Corona

Sebelum revolusi Industri, produksi pangan merupakan faktor penting kejayaan sebuah peradaban. Produksi pangan secara intensif meningkatkan jumlah penduduk. Banyaknya jumlah penduduk memungkinkan peran masyarakat yang terspesialisasi. Tidak semua warga harus menjadi petani, ada yang menjadi raja, hakim hingga tentara.  Banyaknya jumlah penduduk juga memunculkan penyakit yang menjadi pandemi suatu kelompok masyarakat. Namun ketika masyarakat tersebut mulai kebal dengan penyakit tersebut. Penyakit ini secara tidak langsung menyerang peradaban peradaban yang berkonfrontasi langsung dengan peradaban yang memiliki produksi pangan insentif. Seperti 15juta warga Aztec yang meninggal karena penyakit Cocolitzli yang dibawa oleh Hernan Cortez beserta tentaranya. Daerah awal munculnya produksi pangan mendominasi puncak kepemimpinan diantara peradaban di dunia. Dari kerajaan Akadia sekitar tahun 3000SM sampai berakhirnya kejayaan kekhalifahan Islam sekitar abad 15, imperium terkuat selalu munc...