Bocah Bocah Bahagia

Ini cerita tentang hari minggu kemarin.
Saya, kak Saesar dan kak Nursih jalan jalan. Kami pergi ke Soryar, pantai yang saya juga baru dengar.

Pantainya sih biasa saja, sesampai disana kak Saesar dan Kak Nursih segera berenang. Saya yang males terkena air nunggu saja di pinggir pantai.

Karena nggak ada kerjaan, ya saya melamun aja. Merenung, sambil ngeliatin bocah bocah kecil ketawa ketawa rebutan kain. Sepertinya sarung atau apalah pokoknya kain. Sepertinya bahagia sekali.

Tiba tiba teringat ponakan saya yang seusia mereka, Isni. Teringat dia yang sering merengek rengek minta handphone. Lalu terbesit dalam pikiran saya, "untuk mendapat kebahagiaan yang sama mengapa beda sekali kebutuhannya". Anak anak ini hanya dengan seonggok kain nggak jelas bisa sangat bahagia, sedangkan Isni butuh sebuah handphone (barang yang sepetinya terkena pajak barang mewah).

Lalu teringat kata kata Machella fp di buka talks"jangan jangan anak saya nanti butuh Ferrari baru bahagia".

Comments

Popular posts from this blog

Rekomendasi Brand Lokal Cowok

Sayur Sayuran yang Cocok untuk Berkebun di Rumah

Era Akhir Nasionalisme