Era Akhir Nasionalisme
Dulu ketika saya kecil sampai bahkan samlai SMP, kebanggan terhadap negara tinggi sekali. Saya senang sekali menonton pertandingan bola dan bulu tangkis yang diwakili oleh tim nasional.
Namun ketika beranjak dewasa baik ketika SMA maupun kuliah, rasa nasionalisme mulai luntur. Saat ini bahkan saya menganggap nasionalisme adalah paham yang sudah usang. Saya punya dua alasan mengapa nasionalisme sudah tidak lagi relevan.
Pertama, kolonialisme yang menjadi akar pamornya nasionalisme sudah nyaris hilang.
Salah satu alasan berkembangnya nasionalisme adalah karena nasionalisme merupakan paham akan perlawanan terhadap kolonialisme. Kecintaan dan keinginan banyak masyarakat diseluruh dunia untuk dapat menentukan nasib sendiri lalu mengangkat pamor nasionalisme. Namun saat ini kondisi sudah sama sekali berbeda, kolonialisme sudah nyaris hilang sehingga nasionalisme sudah tidak lagi dibutuhkan.
Kedua, fanatisme nasionalisme menjadi sumber berbagai permasalahan.
Nasionalisme memunculkan adanya lata kita dan mereka. Kita sesama warga negara dengan negara lain. Dampaknya muncul alasan untuk membenci yang berujung pada masalah masalah baru. Contoh saja perang dagang. Karena keegooisan kedua negara adikuasa, Amerika serikat dan Tiongkok dalam bersaing, menyebabkan keadaan ekonomi dunia menjadi tidak stabil dan menyebar ketakutan dimana mana. Selain itu permasalah yang lebih kecil seperti permusuhan antar supporter tim nasional juga dampak dari fanatisme berlebihan atas nasionalisme.
Prediksi saya nasionalisme akan semakin ditinggalkan. Alasan utamanya adalah semakin perlunya seluruh manusia bersatu untuk menyelsaikan berbagi isu bersama seperti permasalah iklim dan ketimpangan. Lagipula bagi penganut agama, agama tidak berbicara atas nama bangsa, agama berbicara atas nama umat manusia.
Comments
Post a Comment