Posts

Alasan saya memakai Converse 70s

Kalau kalian perhatikan, dari kuliah saya selalu punya sepatu Converse. Dari yang jenis biasa waktu kuliah, pernah make ct II pas kerja dan sekarang 70s.  Sebagai orang yang merasa sangat perhitungan. Tentu ada alasannya, antara lain: 1. Desain yang timeless(tak lekang oleh waktu) Awal menyadari ini adalah ketika saya melihat foto Bapak memakai sepatu dengan dengan siluet yang sama. Belum tentu merek converse, tapi paling tidak dapat memjadi tolak ukur desainnya yang masih asik sampai sekarang. Jika lebih suka brand lain, saya pernah menulis alternatif sepatu dengan desain yang timeless disini . 2. Harga yang terjangkau. Sepatu ini nggak mahal namun juga nggak murahan. Harganya sekitar satu jutaan . Paling tidak, nggak malu maluin ketika dipakai, namun masih ramah di kantong. 3. Harga jual yang stabil. Ini nggak ada manfaatnya di saya sih. Karena biasanya saya pakai sampai benar benar rusak. Tapi ini bisa jadi pertimbangan bagi kalian yang mudah bosan. Harga belinya tahun 2023 seki...

Yang Kurang dari Kemendikbud Pimpinan Pak Nadiem

Kemarin saya melihat tweet yang menarik. Seperti ini twitnya "Kayaknya orang2 kayak Nadiem ini gak akan betah ya hidup biasa2 aja. Hidup dengan masalah2 hidup ala rakyat jelata. Setelah menyelesaikan salah satu masalah bangsa dengan bikin Gojek, sekarang mau men-tackle isu paling karatan di Indonesia: pendidikan. On a serious note, coba tonton deh. Gila sih itu kebijakan-kebijakan keren dari Mas Menteri. Respect sekali." Yang jadi pertanyaan apakah benar sebagus itu? Menurut saya pribadi masalah pendidikan Indonesia yang paling utama adalah : Ketimpangan jumlah pengajar. Menurut saya bukan hanya soal bangunan, tapi yang lebih penting. Yaitu ketersediaan guru. Di SD inpres Biak Utara misalnya tahun 2018 ketika saya kesana hanya ada satu guru tetap dibantu oleh dua guru honorer untuk mengajar 6 ruang kelas. Jangan heran apabila pada kelas 4 masih banyak murid yang belum bisa membaca. Masih banyak sekolah seperti itu di pelosok pelosok Indonesia. Sebenarnya Indonesia punya rasio...

Yang Kurang dari Stoikisme

Saya mungkin belum benar benar paham tentang Stoikisme. Saya bahkan baru saja memeriksa apakah benar tulisannya sepeti itu (stokisme). Sepenangkapan saya stokisme adalah sebuah metode untuk tetap berfikir logis di semua situasi dalam menjalani hidup. Dalam stoikisme dikenal dikotomi kendali. Dimana seseorang perlu memahami hal hal yang dapat dia kendalikan dan tidak dapat dikendalikan. Kita disarankan untuk fokus pada hal hal yang dapat dikendalikan. Hal hal yang tidak dapat dikendalikan termasuk keseahatan, karir, dan nasib seseorang. Saya setuju sampai disini. Dan menurut saya hal tersebut merupakan sebuah kemajuan dalam diskursus publik tentang apa apa yang baik. Seorang anak pemulung yang melanjutkan pekerjaan orang tuanya sebagai pemulung tentu tidak bisa dibilang tidak lebih berhasil dari seorang anak yang menjadi konsultan di McKinsey. Namun seringkali kita terjebak hanya terbatas pada diri kita disinilah letak tidak setujunya saya terhadap pemikiran ini. Benar bahwa karir seseo...

Popon Rame di Bully

Beberapa hari ini ramai sekali perbincangan tentang Popon. Popon baru saja bikin special show tentang keresahan pada LGBT, animal lovers dan pecinta lingkungan. Akibatnya popon viral. Acara tersebut bagi banyak masyarakat Twitter dinilai mendukung kekerasan pada lgbt. Tapi beberapa hal yang penting diperhatikan adalah: 1. Popon adalah korban kekerasan seksual, apa yang dia rasakan adalah valid. 2. Serangan pada Popon hanya akan memancing kebencian yang lebih besar. Perlu digaris bawahi saya sendiri meyakini nilai nilai agama yang menentang perilaku lgbt. Tapi saya tentu tidak ingin ada tindakan kekerasan terhadap mereka selama hukum yang dipakai adalah hukum positif yang berasal dari mayoritas standar moral masyarakat yang menganutnya. 

Model Usaha Tanaman Hias

Sudah lebih dari setahun saya berbisnis tanaman hias. Yang paling sulit dari usaha ini adalah menentukan model bisnisnya. Beberapa model bisnis yang ada di masyarakat antara lain: 1. Jual tanaman hias(retail) 2. Bertani tanaman hias(B2B) 3. Mix 1, dan 2 4. Pembuatan taman 5. Sewa tanaman 6. Konten kreator tanaman hias. Yang paling sulit adalah dari keenam bisnis ini saya belum menemukan yang benar benar menguntungkan. Ini bukan dari sisi saya, tapi coba lihat saja. Apakah ada satu perusahaan tanaman hias yang cukup besar? Sependek pengetahuan saya sampai saat ini belum ada. Dan saat ini saya masih mencoba mengutak ngatik agar menemukan model bisnis yang paling cocok.

Lula Menang di Brasil

Hari ini ada sebuah pristiwa besar bagi rakyat Brasil. Mantan presidennya Lula, terpilih untuk yang kedua kalinya menjadi presiden Brazil. Lula mengalahkan incumbent Bolsonaro dengan selisih kemenangan yang tipis. Lula sendiri berasal dari partai Buruh. Walaupun bukan menganut komunisme namun pandangan politiknya tetaplah seorang leftist. Yanh menarik, hasil pemilu ini menjadikan hampir semua negara di amerika latin dipimpin oleh pemimpin dari partai kiri. Entah berideologi komunis atau sosial demokrat.  Yang menarik adalah tentang masa depan negara negara tersebut. Negara negara Nordik yang sosialis telah berhasil menjadi negara dengan tingkat kemakmuran yang tinggi dengan serikat buruh yang kuat dalam bentuk welfare state. Lalu apakah amerika latin dapat mengulang kisah manis negara negara eropa utara? 

Belajar Rendah Hati dari Bapak

Beberapa bulan lalu Rara mengikuti meeting dengan beberapa orang dari Pemda. Salah satunya pemimpin rapatnya adalah kepala seksi di sebuah dinas. Beliau datang mengendarai sebuah Pajero sport. Setelah selesai Rara bertanya, memangnya gaji kepala seksi segede itu ya? Saya jawab, nggak tau, mungkin ada usaha lain. Seminggu yang lalu warga perumahanku mengadakan rapat. Salah satunya membahas tanah kosong milik kepala seksi di sebuah dinas. Tanah kosong tersebut ditumbuhi tanaman liar sehingga memancing hewan hewan seperti ular dan biawak yang mengganggu warga perumahan. Sayangnya ketika kami meminta nomor sipemilik lahan kepada dinas terkait, kami pulang dengan tangan kosong. Alasannya, menurut dinas tersebut, nomor pejabat tidak bisa diberikan kepada sembarang orang. Dua kejadian tersebut membuat saya sering berfikir. Dua orang tersebut punya jabatan yang lebih rendah dari bapak ketika bekerja. Kenapa sepertinya status sosial ekonominya teelihat jauh. Sebagai gambaran, bapak bekerja hany...