Mitos mitos tentang komunisme


Jokowi keturunanPKI!

Mungkin kita pernah mendengar kalimat tersebut. Kalimat bernada negatif yang seringkali digunakan untuk memberikan citra buruk kepada presiden ke 7 republik.
Partai komunis Indonesia (PKI) mungkin memang dalang dari kasus penculikan 30 september.
Kejadian kontroversial yang menyebabkan hancurnya citra dari partai yang mengusung nilai nilai sosialisme ini. Namun apakah berarti semua tentang sosialisme ini buruk? Berikut mitos tentang sosialisme di Indonesia.

1. Sosialisme Sudah Pasti Jahat.
Sosialisme berkembang pesat dari kritik Karl Marx tentang buruknya keadaan kelas pekerja di eropa ketika kapitalisme tidak terkontrol. Buruknya peraturan ketenagakerjaan pada saat itu membuat manusia terbagi atas dua kelas, borjuis(pemilik modal) dan protelar(buruh),  kaum protelar seakan akan seperti hewan ternak. Sawah dan ladang yang dibeli oleh kaum borjuis membuat kaum protelar harus bekerja dipabrik lalu membuat roti yang akhirnya mereka beli sendiri.Tanpa adanya kesempatan untuk merubah nasib mereka.
Menurut Karl Marx, untuk mengubah hal tersebut dibutuhkan sistem yang menghilangkan kelas. Maka Marx mengusung sosialisme. Tentu saja sebuah cita cita yang mulia.

2. Sosialisme anti dengan agama
Mitos ini mungkin berasal dari perkataan Karl Marx tentang "agama adalah candu" . Namun yang perlu diperhatikan adalah, mirip seperti agama, sosialisme memiliki banyak pemikir dan cabang idiologi, marx mungkin salah satunya. Namun tahukah kalian bahwa R.M. Cokroaminoto pendiri syarikat islam adalah salah satu pemikir kiri yang menggabungkan sosialisme dan islam. Sosialisme tidak ada hubungannya dengan agama, PKI bahkan ikut merayakan idul fitri.

3. Negara barat atau khususnya amerika melawan sosialisme.
Pernyataan ini sebenernya sangat salah. Saat ini di Amerika berkembang pesat democratic sosialisme. Dan tahukah kalian alexandria ocasio cortez, anggota kongres idola kaum milenial itu salah satu orang yang mengkampanyekan paham ini.
Secara pribadi saya bukan orang yang mendukung paham ini. Namun pemahaman tentang sosialisme dan juga khilafah yang menyempit hanya kepada sistem authoritarian seperti di korea utara atau di ISIS perlu untuk di luruskan. Ilmu tentang idiologi idiologi alternatif selalu penting untuk dikaji untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Comments

Popular posts from this blog

Rekomendasi Brand Lokal Cowok

Sayur Sayuran yang Cocok untuk Berkebun di Rumah

Era Akhir Nasionalisme