Kompas politik
Baru saja kita merayakan ulang tahun ke 74 republik. Sejalan dengan umurnya yang nyaris 3/4 abad, kedewasaan masyarakat tentang politik semakin meningkat. Mulai dari warung kopi sampai keributan di Twitter dan grup WhatsApp keluarga, diskusi tentang politik semakin sering dijumpai.
Sayangnya pemahaman tentang idiologi politik masih belum banyak dipahami masyarakat. Sebagai contoh, seringkali masyarakat menolak komunisme tetapi menyayangkan keputusan pemerintah menjual Indosat, padahal nasionalisasi aset negara adalah salah satu ciri dari negara sosialis. Untuk itu saya akan mencoba menjelaskan tentang kompas politik, yang terbagi menjadi 4 sumbu.
1. Authoritarian Kanan/Konservatif
Politik sayap kanan mengarah kepada idiologi politik yang mengakomodir kepentingan masyarakat melalui proses demokrasi sehingga kekuasaan akan muncul dari kelompok pemenang proses demokrasi (mayoritas). Selain itu masyarakat juga dibebaskan memiliki semua faktor produksi seperti pabrik dan lahan pertanian. Meski begitu, idiologi authoritarian kanan dijalankan dengan kebijakan yang memperbesar pengaruh penguasa (pemerintah).
Contoh trump yang menggunakan kekuasaannya untuk menerapkan bea masuk produk impor china untuk melindungi industri nasional.
2. Libertarian Kanan/liberalisme klasik
Libertarian kanan sering juga disebut liberalisme klasik. Adalah idiologi politik yang mengarah kepada kebebasan politik dan ekonomi. Peran negara pada idiologi ini menjadi tidak signifikan. Karena menurut mereka yang menganut idiologi ini, kemajuan dan inovasi muncul dari adanya persaingan, dan itu hanya dapat muncul jika pemerintah membuka persaingan secara bebas dan terbuka tanpa campur tangan pemerintah.
Contohnya adalah persaingan terbuka antara apple dan samsung pada perdagangan internasional yang bebas menghasilkan produk produk yang semakin baik tiap tahunnya.
3. Authoritarian Kiri/Komunis
Politik sayap kiri adalah idiologi politik yang berdasarkan penghapusan kelas sosial. Masyarakat harus diberikan hak hak yang setara agar menusia merasakan keadilan yang sama. Pada idiologi politik authoritarian kiri negara mengambil semua kepemilikan atas seluruh faktor faktor produksi.
Contoh: pada negara korea utara seluruh kios penjual makanan adalah milik pemerintah.
4. Libertarian Kiri/sosialisme demokratis
Yang terakhir adalah idiologi yang sedang cukup naik daun di Amerika. Libertarian kiri tetap memberikan kebebasan dalam mempunyai kepemilikan atas faktor foktor produksi namun negara dapat menetapkan aturan aturan yang bertujuan untuk mengurangi ketimpangan atau memberikan jaminan sosial. Contohnya adanya pajak progresif dimana semakin besar pendapatan semakin besar presentase pajak yang harus dibayarkan, adanya asuransi kesehatan untuk sitiap warga negara dan lain sebagainya.
Contoh: kebijakan pajak progresif yang ditawarkan oleh ekonom Thomas Pikkety.
Pada dasarnya seluruh idiologi politik ini seringkali bersifat kecenderungan. Maksudnya misal di amerika, ada kaum konservatif (authoritarian kanan) di partai republik yang mengusung Trump pada pemilu terakhir serta ada libertarian kiri di partai demokrat dengan Bernie Sanders sebagai ikonnya. Semua idiologi ini juga sebenarnya berniat baik namun seringkali pada prakteknya keserkahan atas kekuasaan atau korupsi yang merusak nilai dari masing masing idiologi.
Menurut saya tidak perlu ada larangan dalam tiap idiologi ini. Semua idiologi perlu untuk dikaji agar kehidupan manusia dalam bermasyarakat menjadi lebih baik.
Oh iya, untuk mengetahui idiologi politik kalian bisa coba survey di website ini
Comments
Post a Comment