Kedai kopi Bincang
Seperti generasi milenial pada umumnya, kerasnya persaingan hidup membuat saya sering merenung. Mengapa generasi kita yang pada umunya mendapat asupan gizi lebih baik, pendidikan lebih baik namun kesehatan mentalnya jauh lebih buruk. Rasanya getir sekali dengan masalah dan keinginan yang nggak ada habisnya.
Renungan ini lalu membawa saya mengenang masa masa paling bahagia di hidup saya.
Ketika SMP, saya jarang sekali belajar dirumah. Kegiatan saya setiap hari hanyalah sekolah, nonton mtv, main bola, nongkrong lalu tidur, begitu setiap harinya. Namun saat saat itulah yang paling menyenangkan. Mungkin point utamanya adalah saya tiap hari berolahraga bersama teman teman dan malamnya ngobrol sembari bermain kartu.
Masa paling indah kedua adalah ketika kuliah. Hampir mirip, kebanyakan waktu kuliah saya dihabiskan dengan nongkrong atau makan bareng dengan teman teman.
Lalu saya coba iseng mengulik tentang apa itu bahagia dan bagaimana meraihnya.
Ternyata berbeda dengan kesuksesan yang indikatornya merupakan konstruksi sosial, kebahagiaan bersifat biologis. Kebahagiaan muncul karena terpacunya hormon hormon kebahagiaan.
Hal ini seharusnya menjadi lebih tidak rumit karena mewujudkan kebahagiaan menjadi lebih sederhana. Mempunyai kualitas hubungan dengan orang orang terdekat, berolahraga, memelihara hewan peliharaan, dan terkena cahaya matahari pagi adalah beberapa kegiatan yang dapat memacu hormon hormon kebahagiaan.
Memang ada hal lain yang membutuhkan uang seperti makan coklat atau mengkonsumsi obat obatan terlarang, namun saya rasa itu terlalu berlebihan.
Hasil renungan ini memunculkan ide untuk membuka kafe. Alasannya adalah, saya ingin membuat tempat yang membuat orang orang merasakan kebahagiaan yang sama ketika saya smp. Dengan adanya kafe orang orang ini dapat berbincang bincang dengan rekannya sehingga mendekatkan hubungan personal diantara mereka. Lalu desain dan kampanye kafe tersebut akan mengingatkan orang orang betapa sederhanya kebahagiaan itu mungkin mirip dengan nkcthi.
Doakan saja saya bisa mewujudkan kafe tersebut. Seperti judul buku karangan dea anugrah, hidup begitu indah, dan hanya itu yang kita punya, semoga kafe ini bisa mengingatkan kita tentang sederhananya kebahagiaan dalam hidup
Comments
Post a Comment