Kalo Mau Bahagia Ya Hijrah
Ada yang menarik dengan keadaan masjid masjid ketika saya kembali ke Solo. Masjidnya ramai, kegiatan kegiatannya juga cukup banyak. Mulai pengajian di minggu pagi, sampai snack gratis saat hari Jum'at atau yang sering disebut Jum'at berkah.
Keadaan cukup berbeda ketika saya sholat di masjid di Blora, atau tempat saya sebelumnya di Biak. Perubahan masyarakat yang menjadi semakin religius tidak begitu terlihat.
Hal hal yang membuktikan memang muncul trend kenaikan religiusitas di kota kota besar. Atau gampangnya lagi, coba lihat berapa banyak teman yang akhirnya berjilbab dalam satu dekade kebelakang.
Lalu apa penyebab masyarakat di kota besar mengambil jalan "hijrah" ini?
Pendapat saya adalah tekanan sosial yang makin keras di kota kota besar.
Sejalan dengan sistem ekonomi kapitalisme, setiap individu harus berkompetisi dalam berbagai bidang. Dari menjadi kepala daerah, sampai persaingan anak anak mendapat ranking satu di kelas. Akibatnya muncul berbagai tekanan sosial.
Tekanan ini tidak pandang bulu, di level ekonomi seperti apapun atau diumur berapapun. Balita sedari kecil sudah dihadapkan pada tekanan untuk bisa berbicara. Ibu ibu sosialita harus tampil cantik untuk dapat bergabung dengan lingkungannya. Hal ini diperparah dengan gencarnya kampanye konsumerisme. Alih alih diajarkan untuk hidup secukupnya layaknya lagu Hindia, pemerintah dan industri terus mendorong konsumsi untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi.
Namun manusia tetaplah manusia. Tetap merasakan lelah dan capek. Jika diperhatikan, buku buku atau konten yang jadi trend saat ini adalah yang berusaha memanusiakan manusia. Ikigai, mindfullnes, minimalism, stoicism. Kebanyakan mengajarkan untuk menerima kenyataan hidup.
Hal yang sama dengan yang diajarkan dalam islam.
Tak dapat dipungkiri, islam mungkin menjadi satu satunya agama yang ajarannya selaras dengan sistem kapitalisme. Aturan seperti kebebasan pasar(free market) dan bolehnya kepemilikan atas faktor produksi adalah hal hal yang menjadi nilai nilai islam. Bahkan ada didalam maqashid syariah.
Namun uniknya disisi lain, islam juga mengajarkan hal hal seperti, larangan untuk tidak mengkonsumsi makanan berlebih lebihan dan bersyukur atas nasib apapun yang diterima, namun terus berusaha. Ajaran ajaran inilah yang mirip dengan minimalism dan stoicism, sesuatu yang dibutuhkan untuk tetap waras di kota kota besar.
Comments
Post a Comment