Melawan Konsumerisme

Semenjak presiden jokowi menjabat, tiap kali bps merilis data pertumbuhan ekonomi. Kita selalu mendengar ejek ejekan terkait gagalnya pertumbahan ekonomi yang dulu sempat dijanjikan oleh presiden.

Seperti yang kita tau, pertumbuhan ekonomi saat ini dianggap menjadi salah satu faktor keberhasilan negara. Pertumbuhan ekonomi didapat dari kegiatan ekonomi yang berlangsung. Dimulai dari transaksi ekonomi yang paling sederhana.

Menjual dan membeli.

Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, transaksi jual beli perlu untuk ditingkatkan. Muncullah berbagai iklan yang membombardir masyarakat. Akhirnya muncullah budaya konsumerisme. Yaitu budaya mengkonsumsi barang secara berlebihan. 

Konsumerisme yang membudaya ini memberikan ilusi terhadap kebahagiaan di masyarakat. Masyarakat makin merasa bahwa untuk mendapatkan kebahagiaan haruslah memiliki ini dan itu. Munculnya fenomena fans boy pada produk teknologi dan sepatu juga semakin mempertegas fenomena yang terjadi di masyarakat ini.

Sayangnya memiliki banyak benda hanya dapat menghasilkan kesenangan sesaat. Misalnya kamu baru saja membeli mobil baru, seminggu kemudian perasaan senang atas mobil baru ini akan hilang dan dunia kembali seperti biasa. Kemudian akan muncul produk baru dan produk baru lagi yang tak akan ada habisnya.

Kesenangan sesaat ini tentu berbeda dengan kebahagiaan. Kesenangan memiliki dampak instan seperti halnya mengkonsumsi obat obatan terlarang sementara kebahagiaan dapat bertahan lebih lama walaupun pemicunya juga tidaklah instan. Kebahagiaan dapat muncul dari lingkungan yang supportif, pekerjaan yang menyenangkan dan memegang teguh terhadap keyakinan masing-masing.

Lalu apa yang harus kita lakukan? Kita tidak sendiri, mulai menyadari hal itu, saat ini muncul berbagai gerakan minimalism. Yaktu gerakan yang mengkampanyekan untuk melawan konsumerisme dan hidup hanya menggunakan sesuatu yang dibutuhkan. Selain itu kita juga dapat mulai memperbaiki kualitas hubungan kita dengan orang orang terdekat atau mencari kegiatan yang sesuai dengan kesukaan kita.


Comments

Popular posts from this blog

Rekomendasi Brand Lokal Cowok

Sayur Sayuran yang Cocok untuk Berkebun di Rumah

Era Akhir Nasionalisme