Menerka New Normal Akibat pandemi Corona
Pertumbuhan jumlah populasi manusia yang sangat masif ditambah dengan kolonialisme oleh orang Erasia barat dalam beberapa abad terakhir, menjadikan seluruh dunia terkoneksi dan saling bergantung. Tidak hanya manusia yang memiliki peran masing masing, saat ini setiap negara bahkan memilki spesialisasi masing masing.
Sulit membayangkan sebuah negara seperti Singapura misalnya, memproduksi seluruh kebutuhan warganya sendiri. Indonesia dengan CPOnya, Arab Saudi dengan Minyaknya dan lain lain. Hal ini sering disebut Globalisasi.
Namun sekarang muncul sebuah pandemi mematikan. Yang tidak hanya mengancam nyawa namun juga globalisasi. Bahkan globalisasi menjadikan wabah yang awalnya muncul hanya di kota Wuhan, menyebar sangat cepat dan luas. Jika dulu hanya orang Aztec yang terkena wabah aneh Cocoliztli, saat ini Covid-19 muncul nyaris di setiap negara. Hanya 18 negara yang per tanggal 6 maret 2019, menyatakan bebas dari serangan wabah.
Selain itu adanya virus bernama Covid-19 ini menyulitkan pertemuan fisik antara manusia secara langsung. Akibatnya gerak manusia berhenti atau paling tidak melambat diseluruh dunia. Yang terbaru adalah ditutupnya terminal 2 bandara Changi sampai 1.5 tahun kedepan. Ya 1.5 tahun!
Lalu sampai kapan?
Menurut berbagai sumber, jangka waktu normal paling tidak membutuhkan waktu sampai satu tahun untuk menciptakan vaksin. Dalam jangka waktu tersebut pastilah terjadi banyak perubahan.
Tulisan ini mencoba menerka perubahan perubahan apa yang akan terjadi.
1. Pandemi ini menyebabkan percepatan kebutuhan terhadap segala bentuk layanan online.
Sebelumnya, layanan online merupakan layanan alternatif untuk beberapa sektor industri. Misalnya perbankan, masyarakat diberi pilihan untuk membuka rekening langsung di lokasi atau online via smartphone. Namun saat ini menjadi suatau kewajiban untuk membuka rekening via online.
2. Pandemi menyebabkan percepatan kebutuhan atas ai dan robot.
Mungkin sebelumnya penggunaan robot dan kecerdasan buatan juga merupakan alternatif. Untuk beberapa negara bahkan lebih menyukai tenaga kerja padat karya untuk meningkatkan lapangan pekerjaan buat rakyatnya. Namun sekarang melihat banyak pabrik padat karya mulai robot dan mesin adalah solusi satu satunya.
3. Munculnya Universal Basic Income(UBI)
Universal basin income pada dasarnya adalah sebuah jaring pengaman oleh negara, untuk menyediakan kebutuhan dasar bagi warganya berupa uang tunai. Alasannya adalah akhirnya banyak pekerjaan yang harus dilakukan oleh robot sehingga tidak memungkinkan untuk semua orang bekerja lagi.
Demikian terkaan saya pada tulisan kali ini. Saya pribadi berpendapat mengkonsumsi berita berlebihan untuk memuaskan ego harapan pandemi ini selesai dalam hanya beberapa bulan kontra produktif dengan bertambahnya usia. Lebih baik berdamai dengan keadaan ini dan teruslah bergerak. Seperti filosofi yang sering dipakai presiden Habibie, hiduplah seperti sebuah sepeda, jika tidak bergerak maka akan jatuh.
Comments
Post a Comment