Semua orang wajib melakukan investasi tetapi tidak wajib investasi saham
Semua orang wajib investasi
Tidak ada yang pasti di dunia ini, tidak ada yang terlalu besar untuk jatuh. Perusahaan sebesar enron atau lehman brother's bahkan negara seperti yunani tetap bisa bangkrut. Begitu juga dengan pekerjaan kita, maka setiap orang harus berjaga jaga, salah satunya dengan investasi. Kenapa harus investasi? Karena tabungan saja belum tentu cukup, tabungan tanpa disadari akan terus tergerus nilainya oleh inflasi.
Haruskah investasi saham?
Bursa efek Indonesia mengeluarkan kampanye yuk nabung saham. Ditambah dengan berbagai motivasi di media sosial, jumlah investor di pasar modal meningkat drastis. Namun apakah menjadi keharusan untuk semua orang investasi saham secara langsung? Menurut saya sih tidak. Berikut beberapa alasannya.
1. Tidak semua orang memiliki waktu yang cukup.
Lo Kheng Hong, Warren Buffett, Peter lynch maupun banyak investor sukses lain adalah orang orang yang terjun total ke pasar saham atau menjadi fulltime investor. Sangat jarang melihat orang berprofesi sebagai insinyur atau dokter yang sukses investasi langsung ke pasar saham.
2. Tidak semua orang selalu sukses di pasar saham.
Dikutip dari kompas.com seorang lulusan Princeton University bernama John Bogle membuat tesis dengan judul "Mutual Funds can make no claims to superiority over the Market Averages." Dalam penelitian ini, dia menemukan bahwa ternyata kebanyakan reksa dana yang dikelola secara aktif di Amerika ternyata tidak mampu mengalahkan hasil investasi pasar. Dengan kata lain seorang manajer investasi yang kuliah diluar negri dan memiliki banyak gelar belum tentu sukses di pasar modal. Newton yang seorang ilmuan yang tidak perlu kita ragukan kepintarannya bahkan gagal dan rugi banyak sampai sampai tidak ingin lagi mendngar kata saham.
Bukannya ingin menakut nakuti atau tidak ingin kalian sukses di saham. Tapi masih ada bentuk investasi lain untuk orang yang sibuk atau tidak berbakat dalam investasi saham seperti, reksadana indeks (baca link tersebut kenapa harus memilih reksadana indeks).
Demikian alasan mengapa tidak harus investasi saham. Sekian terima kasih telah membaca blog ini.
Comments
Post a Comment