Simplifikasi Masalah Toleransi Umat Beragama di Indonesia.
Saya kesal sekali membaca tweet tersebut.
Sebagai mayoritas di republik ini, umat Islam dianggap menyedihkan karena resah dengan pribadatan agama kristen.
Saya kesal karena pernyataan itu sangat menyederhanakan masalah.
Memandang masalah secara biner: umat Islam resah dengan peribadatan agama lain hanya karena insecure.
Sebenernya banyak faktor lain yang dapat menjadi penyebab keresahaan tersebut. Salah satunya sejarah.
Jika kita tarik kebelakang, perselisihan antara umat Islam dan Kristen sudah berlangsung berabad abad silam. Kemudian memuncak pada perang salib.
Kolonialisme yang dilakukan bangsa eropa juga didorong semangat penyebaran agama. Seperti yang kita tahu dengan jargonnya gold, glory, gospel.
Perselisihan yang berlangsung lama ini kemudian tertulis di buku buku sejarah. Memunculkan ingatan kolektif pada umat Islam Indonesia akan perselisihan dan penjajahan yang berujung perang dengan panji panji bersimbol salib berkibar diudara.
Jika mau fair, orang eropa juga punya ketakutan akan simbol Swastika. Simbol dari partai berhaluan nasionalis Jerman atau yang sering kita sebut Nazi. Lalu apakah bisa dikatakan mereka menyedihkan?
Comments
Post a Comment