Hubungan antara riba dan krisis
Dalam ajaran agama Islam, beberapa ulama berpendapat tentang haramnya riba. Namun sejalan dengan besarnya pengaruh perbankan kedalam kehidupan manusia saat ini, sulit sekali untuk menghilangkan riba dalam sendi sendi kehidupan. Buktinya adalah market share perbankan syariah yang hanya berkutat di kisaran 5%.
Salah satunya alasannya adalah orang sering bertanya emang dampak buruknya riba apa? Nanti pembiayaan produktif bagaimana? Saya akan coba menjelaskan dampak buruk riba dalam perkeonomian.
Dalam memahami inflasi kita sepakat bahwa jumlah uang yang beredar akan meningkatkan harga barang. Lawannya adalah scarcity/kelangkaan. Makin sedikit suatu barang maka nilai barang terebut akan semakin tinggi.
Misalkan dalam suatu kota uang yang beredar adalah 100 rupiah, lalu dibukalah Sebuah bank, kemudian seseorang meminjam uang misal 5 rupiah, uang ini tidak langsung dipakai melainkan disimpan di bank, kemudian bank ini akan meminjamkan uang tersebut. Sampai uang yang semula 5 rupiah ini terus bertumbuh. Dan kota ini yang awalnya memiliki uang beredar 100 rupiah, akhirnya memiliki lebih banyak uang beredar. Sistem ini disebut fractional reserve banking.
Kemudian uang makin banyak beredar dan ekonomi tumbuh
Lalu apa masalahnya? Ketika utang jatuh tempo yang nyaris bersamaan, Sementara perekonomian sudah terlanjur membesar maka terjadilah kelangkaan uang. harga harga lalu meningkat dan terjadilah krisis istilah kondisi ini adalah long term debt cycle.
ilustrasi longterm debt cycle
Sebenernya hal yang paling ditakutkan dari krisis bukan masalah perlambatan ekonomi karena memang sebenernya nilai barang dan jasa ya nilai aslinya segitu, pinjaman bank lah yang memaksakan ekonomi bertambah tidak sesuai kapasitasnya. Yang jadi masalah adalah dampak krisis sosial yang ditimbulkan dari krisis tersebut, seperti munculnya pengangguran kericuhan demonstrasi dan lain lain.
Jadi riba dari pinjaman bank memang tidak memberikan dampak negatif langsung pada perekonomian. Namun dalam jangka panjang kenaikan nilai aset karena bertambahnya dipaksanya ekonomi tumbuh dari pinjaman yang beredar akhirnya dapat memunculkan krisis ekonomi.
Jadi riba dari pinjaman bank memang tidak memberikan dampak negatif langsung pada perekonomian. Namun dalam jangka panjang kenaikan nilai aset karena bertambahnya dipaksanya ekonomi tumbuh dari pinjaman yang beredar akhirnya dapat memunculkan krisis ekonomi.
Comments
Post a Comment