Tentang Papua
Sudah lama saya ingin menulis ini, menulis tentang papua. Tulisan ini mungkin subjektif tapi ini pandangan saya.
Setalah New York Agreement, dunia mengakui bahwa papua adalah bagian dari Republik Indonesia. Dengan segala kontroversinya, Papua sampai sekarang masih di pangkuan ibu Pertiwi. Namun seperti yang kita tau banyak sekali permasalahan di Papua.
Berdasarkan riset yang dikeluarkan LIPI, ada empat permasalahan utama di Papua, namun jika ditarik sebuah benang merah masalah utama adalah rasisme dan stigmatisasi. Rasisme ini juga yang memicu protes besar besaran beberapa Minggu yang lalu. Yang akhirnya muncul isu referendum Papua.
Mungkinkah Papua merdeka?
Indonesia adalah negara yang memiliki alasan yang sangat lemah untuk menjadi sebuah bangsa. Sejatinya tidak ada alasan mengapa kita manjadi sebuah negara. Perbedaan ras, perbedaan suku, agama, bahasa. Kecuali jika kalian percaya propaganda Majapahit itu, yang pusat kotanya sangat kecil untuk ukuran sebuah imperium yang menguasai Nusantara.
Lalu mengapa kita bernegara?
Setelah perang dunia kedua batas batas teritorial tiap negara dibuat berdasarkan batas yang sama di era kolonialisme. Republik Indonesia adalah negara yang memiliki wilayah bekas jajahan kerajaan Belanda di hindia Belanda. Hal ini juga yang menjadi dasar mengapa Timor Leste yang dijajah portugis berpisah. Lalu bagaimana perjuangan kemerdekaan di daerah lain? Kita bisa melihat perjuangan Palestina yang didukung oleh sebagian besar negara anggota PBB saja masih belum bisa merdeka dikarenakan 7 negara besar belum ada yang setuju akan hal itu . Tentu saja dengan logika ini kemerdekaan Papua menjadi nyaris mustahil. Alasannya karena dukungan yang sangat sedikit dari masyarakat dunia. Apalagi dengan posisi Indonesia saat ini sebagai negara anggota g20. Kekuatan militernya pun salah satu yang sangat disegani.
Lalu Apa yang bisa dilakukan
Saya cukup sedih melihat perjuangan masyarakat Papua memperjuangkan kemerdekaan sampai banyak mengorbankan nyawa. Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, saya tidak ingin untuk mencampuri keinginan bangsa apapun untuk merdeka. Lalu apa yang bisa saya lakukan? Saya lebih memilih untuk menyadarkan lingkungan saya untuk menghilangkan stigmatisasi dan rasisme terhadap orang Papua. Menjelaskan kepada masyarakat bahwa sadar atau tidak seringkali kata kata atau pandangan mereka terhadap menyinggung orang Papua.
Comments
Post a Comment