Membatasi diri dalam belajar
Seringkali kita membatasi keinginan kita sendiri. "Saya nggak mau ngomong ekonomi, kan bukan bidangnya" atau "saya nggak bisa komputer soalnya lulusan hukum". Batasan batasan ini nggak cuma datang dari diri kita sendiri, dari teman atau keluraga juga kata kata semacam itu seringkali muncul. Namun apakah batasan batasan ini masih relevan?
Seperti yang pernah saya bilang sebelumnya, internet adalah sebuah liberator. Sesuatu yang membebaskan, dengan internet banyak hal yang tidak bisa dilakukan orang di zaman dulu jadi bisa dilakukan. Terutama untuk belajar.
Saat ini, inklusivitas ilmu pengetahuan sangatlah luar biasa. Seorang anak di sebuah desa di Pacitan, bisa mengakses ribuan text book yang mungkin dipelajari di Harvard. Seseorang juga tidak perlu memiliki koneksi dengan pebisnis sukses, cukup melihat di YouTube maka ada ilmu yang bisa dipelajari.
Gelar dan Background pendidikan bukan lagi jaminan.
Kadang juga gelar atau background pendidikan menjadi hambatan. Padahal itu juga sudah tidak relevan. Contoh nyata adalah pangeran siahaan yang tanpa coaching lisence atau pendidikan formal olahraga bisa menjadi seorang pundit. Atau bahkan Steve Jobs seorang lulusan kaligrafi bisa menjadi ceo di perusahaan teknologi.
Demikian alasan kenapa kita tidak perlu membatasi diri lagi dengan gelar atau background pendidikan. Jadi, lakukan apa yang kamu senangi
Comments
Post a Comment