Pada akhirnya kita semua hanya manusia.
Ketika SD dan masih mengaji adalah saat saat dimana saya sangat menggandrungi Naruto. Saat itu saya juga sangat suka menggambar.
Pada suatu hari saya meminta kakak saya untuk mencetak gambar naruto. Gambar naruto itu saya bawa ke tempat mengaji. Ketika sudah mengaji saya keluarkan gambar tersebut, lalu menirunya. Besoknya saya lakukan lagi dan selesai.
Ketika selesai teman saya, sebutkanlah namanya Indra ingin membelinya. Saya pada saat itu berfikir, "apa bagusnya gambar dengan tangan? Kalau mau saya bisa minta kakak saya mencetak satu lagi gambar itu dengan printer. Gambarnya bagus dan presisi, ada warnanya pula (gambar naruto yang saya gambar pada saat itu hanya menggunakan pensil).
Namun karena males berdebat saya berikan saja gambar tersebut.
Beberapa bulan yang lalu, saya membaca cuitan yang menarik dari Om Pinot. Beliau salah satu animator terbaik Indonesia yang telah berkolaborasi dengan banyak brand atau tokoh terkenal. Beliau bilang, karya seni yang bagus bukan yang sama persis dengan aslinya, berikan selalu sentuhan manusia untuk menjelaskan proses pembuatannya. Pada saat itu saya langsung teringat kejadian pada waktu itu. Gambar saya pada saat itu sudah jelas tidak presisi namun teman saya yang mengetahui proses pembuatannya lalu menghargai karya tersebut.
Dan ini tidak hanya berlaku pada karya seni. Beberapa bulan yang lalu Kobe Bryant meninggal dunia. Kita jelas tau dia pemain hebat, namun kita tau juga tentu beliau bukan yang terbaik. Lalu mengapa beliau sangat populer? Kita semua tau kisah hidupnya yang manusiawi. Beliau seperti layaknya kita, pernah melakukan banyak kesalahan.
Kobe Bryant bukannlah pemain yang diperhitungkan saat draft pick diangkatannya, beliau ketika itu hanya mendapat urutan ke 13, beliau pernah ditinggal pasangan duetnya ketika pada peak performance, dan yang paling parah adalah beliau pernah melakukan kesalahan besar dengan melakukan pelecehan seksual. Ini bukan berarti saya menjustifikasi apa yang dia lalukan, namun popularitas yang didapat Kobe didapat karena beliau layaknya kita semua, manusia yang tidak sempurna.
Comments
Post a Comment